Orang Dalam Pemantauan di Sumedang Semakin Meningkat
![]() | |
Gambar Sebagai Ilustrasi |
Seperti dilansir di detik.com himbauan dari pemerintah untuk tidak pulang kampung, membuat masyarakat yang berada di daerah jakarta dan sekitarnya melakukan mudik lebih awal. Itu semua dilakukan masyarakat untuk menghindari adanya Lockdown di daerah yang terkena zona merah.
Budi Setiyadi sebagai Dirjen Perhubungan Darat, menuturkan bahwa adanya pelonjakan penumpang yang sangat singnifikan sejak tanggal 20 sampai 22 Maret di terminal tipe A di daerah luar jakarta. Penumpang di dominasi dari daerah jabodetabek.
Lumpuhnya perekonomian di jakarta menjadikan salah satu alasan masyarakat untuk pulang kampung lebih awal. Jawa Tengah merupakan daerah tujuan yang paling banyak di kunjungi masyarakat, seperti Wonogiri, Purwokerto, hingga Solo.
Bukan hanya Propvinsi Jawa Tengah yang memebuat penyebaran virus corona semakin meluas, bahkan di provinsi Jawa Barat sudah mulai menjadi sorotan pemerintah terkait khusunya di daerah Sumedang. Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan, bahwa jumlah orang dalam pemaantauan (ODP) virus corona semakin hari semakin meningkat. Salah satu penyebab semua itu terjadi, dikarenakan banyaknya pemudik yang pulang ke daerah sumedang.
Dengan adanya peningkatan jumlah ODP di sumedang, Adita menegaskan kepada pemerintah untuk melarang warganya pulang kampung.Semua itu dilakukan hanya semata-mata memutus rantai penyebaran virus corona menjadi semakin meluas. Selain itu supaya zona merah di indonesia tidak semakin bertambah.
Budi selaku Dirjen Perhubungan Darat, mmerintahkan kepada kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat untuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Setiap warga yang datang dari luar daerah harus dilakukan pengecekan kesehatan dan pemantauan secara benar oleh pihak Dnkes dan BPTD.
Budi memerintahkan jajarannya untuk mengidentifikasi semua pemudik yang datang dari Jabodetabek. Kemungkinan besar ada sebagian pemudik berstatus orang dalam pemantauan (ODP) bahkan tidak menutup kemungkinan ada yang sudah menjadi pasien dalam pemamtauan (PDP). Bahkan jakarta sendiri merupakan daerah yang sangat cepat dan tertinggi penyebaran virus corona.
Dari pihak pemerintah sedang melakukan kajian secara khusus untuk mencegah masyarakat pulang kampung. Apakah nantinya bakal ada aturan untuk masyarakat pulang kampung,? itu menjadi keputusan yang sangat di tunggu-tunggu. Sebelum pemerintah mendapatkan keputusan Budi sudah melakukan strategi untuk pencegahan adanya lonjakan pemudik, dengan cara mengurangi angkutan bus dari jakarta ke luar kota.
Tidak hanya itu saja Himbauan Budi untuk pencegahan virus corona meluas, dia meminta semua jajaran RT-RW ikut serta dan mendukung pemerintah dalam pemutusan rantai virus corona dengan mencegah warganya bepergian. RT-RW sebaiknya membuka wadah untuk orang yang mau menyumbang hartanya untuk para pekerja sektor informal selama wabah virus corona menghambat pendapatan mereka.
Budi menuturkan, pencegahan terhadap masyarakat yang ingin mudik di butuhkan peraturan yang tepat. Bukan hanya sekedar himbauan semata, tapi adanya hukum dan ganjaran bagi masyarakat yang melanggarnya.
Selain itu dari pihak Kemenhud sendiri, Adita berkomitken tegas mengusulkan adnya larangan mudik. Namun semua keputusn itu bisa ditetapkan setelah melakukan rapat terbatas bersama presiden Joko Widodo.
"Pada intinya, sebenarnya kita akan melarang mudik cuma butuh keputusan tinggi di ratas. Mengapa dilarang? Karena ini (mudik) menjadi potensi perluasan virus," Adita menuturkan.